Jumat, 21 Agustus 2009

IMAJID Demo Gedung Sate: Rotary dan Lions club Jaringan Zionis Israel!

Sekitar 25 orang yang tergabung dalam Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Mesjid (IMAJID) unjuk rasa di depan halaman Gedung Sate, Bandung. Dalam aksinya mereka menuntut agar masyarakat tidak masuk ke organisasi-organisasi yang berada di naungan zionis Israel. Hal ini seperti ditegaskan pada 3 spanduk besar yang mereka bawa. Di tiap spanduk terdapat tulisan; “Kita Bela Palestina dengan Menutup Rotary”, “Fatwa Ulama: Haram+Kafir Masuk Rotary dan Lions club” dan “Rotary dan Lions club Jaringan Zionis Israel”.
“Kami ingin kabarkan pada masyarakat bahwa ada fatwa haram dari Mekkah dan Kairo untuk mengikuti kegiatan organisasi yang bersinggungan dengan zionis Yahudi. Menurut fatwa itu, Rotary Club dan Lions Club adalah organisasi antek-antek Yahudi,” ujar Bambang Ahmad Somantri, Ketua IMAJID Jawa Barat, saat diiwawancarai wartawan, di sela-sela aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (16/2/2009).

Bambang mengatakan, fatwa haram dikeluarkan karena organisasi tersebut menjadi sumber dana untuk kegiatan zionis Israel. Ia mengaku memiliki data bahwa organisasi rotary Club dunia menyumbang dana sebesar 145 US Dollar. Menurutnya, dana itu digunakan untuk melakukan invasi ke negara Palestina.

“Kami memiliki data tersebut. Jadi janganlah masyarakat kita masuk ke organisasi seperti itu,” tambahnya.

Dalam tuntutannya, IMAJID meminta pemerintah memberlakukan kembali Keppres Republik Indonesia No. 264/1962. Isi keppres tersebut tentang pelarangan organisasi-organisasi yang menginduk ke zionis Israel.

“Keppres itu dicabut oleh Abdurrahman Wahid (PResiden RI ke 3) tahun 2000. Sekarang Keppres itu harus diaktifkan kembali,” tegasnya.

Aksi yang melibatkan empat orang anak-anak ini, juga meminta pemerintah untuk menertibkan lembaga Sinagok Yahudi yang ada di Surabaya. Saat menyinggung keberadaan lembaga Sinagok di Kota Bandung, Bambang mengatakan sedang mendatanya. “Kami menduga ada 18 Sinagok di Bandung. Kami akan teliti kembali,” tambahnya.

Aksi ini berlangsung damai dengan penjagaan 20 orang polisi dari Polresta Bandung Tengah. Selain berorasi di halaman, ada 2 orang perwakilan yang sedang diterima oleh anggota DPRD Jawa Barat. (detikbandung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar