Jumat, 21 Agustus 2009

Simbol Pagan di Jakarta?

ass.wr.wb

Pak, saya tertarik dengan berita simbol pagan di washington DC, saya juga sdh membaca eramuslim digest ttg paganisme-simbol mason- yang jadi pertanyaan saya dimana saja atau tempat2 di jkt atw d indonesia yg menjadi simbol pagan ada di tempat/ gedung mana saja? jazakallah

Yogi Fitriani
Jawaban

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Kota Jakarta “modern” dibangun oleh VOC. Maskapai Perdagangan Hindia Belanda ini merupakan korporasi raksasa terbesar di zamannya yang dikuasai Yahudi Belanda. Lambang VOC sama dengan lambang gerakan rahasia Yahudi Kabbalah bernama Freemasonry. Hal ini masih bisa kita saksikan di bilah pedang VOC yang tersimpan di lantai dasar sayap kiri Museum Fatahillah Jakarta Kota.

Selain Freemasonry, di Jakarta juga pernah ada gerakan Rosikrusian (salah satu pewaris Templar) dan Moral Re-Armament. Karena menimbulkan kegelisahan masyarakat sekitar dan bertentangan dengan keyakinan bangsa Indonesia yang bertauhid, gerakan-gerakan Luciferian ini akhirnya dibubarkan dan dilarang keberadaannya di seluruh wilayah hukum Indonesia dengan dikeluarkannya Lembaran Negara nomor 18, 27 Februari 1961 oleh Presiden Soekarno. Rotary Clubs dan Lions Club, dua organisasi yang menghimpun orang-orang “terpilih” dan diyakini banyak kalangan tidak beda dengan Freemasonry juga dilarang. Namun yang dua ini, setelah Jenderal Soeharto naik menjadi penguasa baru dengan mengkudeta Soekarno di tahun 1965, bisa hidup lagi sampai sekarang. Walau demikian, gerakan keduanya tetap diliputi kerahasiaan.

Yahudi Kabbalah senantiasa meninggalkan jejak di mana pun mereka pernah merasa berkuasa. Jejak-jejak mereka biasanya berupa aneka simbol yang dipahat di dalam arsitektural gedung, tata ruang kota, patung, aneka monumen, dan sebagainya. Kota London, Paris, Washington DC merupakan sebagian kota yang sarat dengan simbol-simbol tersebut.

Jakarta sebagai kota yang dibangun VOC dan merasakan penjajahan Yahudi Belanda yang sedemikian lama, juga sarat dengan simbol-simbol pagan Yahudi, baik yang terbuka dan terang-terangan maupun yang tertutup.

Yang terbuka adalah seperti lambang Bintang David (Davidian Seal) yang ada di atas puncak kubah Loge Lux Orientis Le Droit Humain (Cahaya Timur – Hak Manusiawi) yang dibangun ELPG Fournier pada tahun 1933. Gedung ini berada di ujung jalan Pasar Turi di daerah Menteng. Di zaman Suharto dan beberapa tahun setelahnya, gedung ini pernah dijadikan sebagai taman kanak-kanak dan sekolah dasar, juga gereja, dan Yayasan Kesehatan Santikara.

Namun saat ini gedung tersebut—yang masih dalam bentuk aslinya, kecuali lambang Bintang David di atas kubahnya sudah dicopot—tidak memiliki aktivitas apa-apa lagi. Nama Santikara masih ada di depan pintunya. Setiap hari, sejak pagi, di trotoar depan dan samping gedung yang terletak tepat di pertigaan jalan tersebut digelari lapak-lapak barang-barang bekas. Menurut tukang ojek yang mangkal tepat di depan gedung tersebut kepada saya (11/2), warga sekitar gedung pernah melakukan demonstrasi menolak akivitas peribadatan yang pernah dilakukan di zaman Suharto dan sebab itu gedung tersebut sudah lama vakuum dari segala aktivitas. “Warga di sini menyebutnya sebagai Gereja Bintang,” ujar tukang ojek tersebut.

Yang kedua ada di gedung Loge Adhuc Staat yang sekarang dijadikan Gedung Bappenas. Awalnya, ada Bintang David yang terukir di depan atas gedung tersebut namun sekarang dihilangkan. Kemudian ada lagi di sejumlah gedung lainnya seperti gedung Kimia Farma dan juga gedung Departemen Keuangan yang lama di dekat Lapangan Banteng.

Simbol Brotherhood of Snake (Persaudaraan Ular) juga ada di tangan Patung Dewa Hermes yang dulu ada di perempatan Harmoni, namun sejak 1999 di pindahkan ke dalam halaman Museum Fatahillah. Simbol ular merupakan simbol tertua kaum pagan yang terdapat di seluruh penjuru dunia, dari Mesir hingga Amerika Latin, dari Italia hingga India.

Selain itu, tata ruang Jakarta juga ada simbol Mata Horus, Baphomet (Kepala Kambing setan yang juga disimbolkan menjadi Pentagram terbalik), Bohemian Owl, Obelisk, Goddes Wiccanian, dan sebagainya. Daerah yang sarat dengan simbol pagan ini ada di Jakarta Kota, Menteng, Monas, dan sekitarnya. Berbagai cerita rakyat Jakarta dan juga Nusantara juga ada beberapa di antaranya memuat simbolisasi paganisme. Disebabkan keterbatasan halaman, saya tidak mungkin bisa menampilkan semuanya di sini. Insya Allah dalam novel The Jacatra Enigma yang tengah saya garap, semuanya akan ditampilkan berikut peta dan gambarnya. Wallahu’alam bishawab.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh *(era/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar