Jumat, 21 Agustus 2009

Tahukah Anda: Loji-Loji Theosofi dan Freemasonry di Indonesia ‎

“Situasi yang baru sama sekali tercipta ketika muncul anggota-anggota Indonesia (dan ‎Tionghoa) di loge-loge. Pakaian tradisional dari kalangan elit Jawa, penggunaan Al Quran ‎sebagai Kitab Suci pada pertemuan-pertemuan formal di Rumah Pemujaan…memberikan ‎wajah baru kepada kegiatan-kegiatan loge.” (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia ‎Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 28).‎

Loge dan Rumah Pemujaan yang dimaksud pada kutipan diatas bukanlah masjid maupun ‎gereja, merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk ‎mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota ‎Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian.

Loge yang pertama kali dibangun di ‎Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama “La Choisie (Terpilih) atas ‎prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di ‎Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”. Adapun daftar Loji/Loge Freemasonry ‎yang ada di Indonesia beserta waktu dan tempat didirikannya adalah:‎

1. Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)‎
‎2. Loge La Fidele Sincerite (1767)‎
‎3. Loge La Virtuese (1769)‎
‎4. Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang‎
‎5. Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
‎6. Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)‎
‎7. Loge Matahari di Padang (1858)‎
‎8. Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)‎
‎9. Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)‎
‎10. Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880‎
‎11. Loge Veritas di Probolinggo‎
‎12. Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)‎
‎13. Loge Excelsior di Bogor (1891)‎
‎14. Loge Tidar di Magelang (1891)‎
‎15. Loge St. Jan di Bandung (1896)‎
‎16. Loge Fraternitas di Salatiga (1896)‎
‎17. Loge Humanitas di Tegal (1898)‎
‎18. Loge Malang (1901)‎
‎19. Loge Blitar (1906)‎
‎20. Loge Kediri (1918)‎
‎21. Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)‎
‎22. Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)‎

Sedangkan loji-loji berdasarkan urutan nomor dari Freemasonry Belanda ketika menancapkan ‎pondasinya di Indonesia adalah:‎

1. loge nummer 31 : La Constante et Fidèle, Semarang, Indonesië (pada 31-11-1960 berubah ‎menjadi cabang Loge Agung Indonesia)‎

2. loge nummer 46 : Mata Hari, Padang, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi pada 17-03-‎‎1943 di karenakan Jepang)‎

3. loge nummer 53 : Mataram, Djokjakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

4. loge nummer 55 : l’Union Frédéric Royal, Soerakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti ‎beroperasi sejak pendududkan Jepang)‎

5. loge nummer 61 : Prins Frederik, Kota Radja, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎selama pendudukan Jepang)‎

6. loge nummer 65 : Arbeid Adelt, Makassar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

7. loge nummer 70 : Deli, Medan, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 1960 karena pemerintah ‎Indonesia melarang Freemasonry)‎

8. loge nummer 82 : Tidar, Magelang, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 1960 karena ‎pemerintah Indonesia melarang Freemasonry)‎

9. loge nummer 83 : Fraternitas, Salatiga, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

10. loge nummer 84 : Sint Jan, Bandung, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

11. loge nummer 87 : Humanitas, Tegal, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

12. loge nummer 89 : Malang, Malang, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

13. loge nummer 92 : Blitar, Blitar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan ‎Jepang)‎

14. loge nummer 109 : De Dageraad, Kediri, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

15. loge nummer 110 : Het Zuiderkruis, Mr. Cornelis/Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste ‎gagaan in 1955)‎

16. loge nummer 111 : De Broederketen, Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste gegaan in ‎‎1948)‎

17. loge nummer 129 : De Driehoek, Djember, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎

18. loge nummer 149 : Palembang, Palembang, Nederlands Oost-Indië (di tutup pada 1958)‎

‎19. loge nummer 151 : De Hoeksteen, Soekaboemi, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎sejak pendudukan Jepang)‎

20. loge nummer 153 : Serajoedal, Poerwokerto, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎sejak pendudukan Jepang)‎

21. loge nummer 165 : De Witte Roos, Batavia, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 14-01-‎‎1958)‎

22. loge nummer 182 : Purwa Daksina, Batavia, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎

23. loge nummer 183 : Dharma, Bandoeng, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎

24. loge nummer 192 : Bhakti, Semarang, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 di resmikan ‎sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di nyatakan ‎terlarang di Indonesia)‎

‎25. loge nummer 193 : Pamitran, Soerabaja, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎

Cukup banyak sekali loji-loji yang bertebaran di Indonesia dengan perbandingan di setiap kota ‎hampir dapat ditemukan loji-loji FreemasonryBerikut ini adalah foto-foto

Loji Freemasonry di Jakarta Pusat :‎


Loji Freemasonry Adhuc Staat di Jakarta:‎


Loji Freemasonry Menteng dan Loji Theosofi Jakarta:‎

Loji Mataram Yogyakarta yang saat ini sebagai Gedung Kepatihan Malioboro:‎

Loji Cerme Malang:‎

Loji Freemasonry Semarang:‎

Loji Freemasonry Tegal

Masihkah kita menyangkal keberadaan Freemasonry di Indonesia ????????????????‎

oleh:Aris Hardinanto

sumber: attestantofthetruth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar