Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Ketua Umum FUUI Athian Ali di markasnya di Jalan Buah Batu, Bandung, saat menggelar jumpa pers mengenai maklumat dari hasil pengumpulan bukti mengenai organisasi-organisasi yang disinyalir merupakan bagian dari sayap Yahudi yang menginduk pada freemasonry.
“Freemasonry ini merupakan intelejen Yahudi yang merupakan induk dari organisasi-organisasi di bawahnya antara lain Rotary Club dan Lions Club,” kata Athian
Athian menuturkan jika maklumat tersebut dikeluarkan untuk mengingatkan masyarakat mengenai larangan mengikuti Rotary Club dan Lion Club seperti yang pernah difatwakan ulama Mekkah pada tahun 1978 sabagai salah satu ancaman terbesar bagi umat Islam.
“Bahkan Vatikan melarang ummatnya untuk mengikuti organisasi tersebut,” tegas Athian.
Lebih lanjut lagi Athian menjelaskan jika bahaya freemasonry ini dapat menggiring masyarakat untuk menjadi Ateis. Tahap awal pengikutnya dibiarkan untuk menganut agama masing-masing, sampai kemudian diberikan pemahaman bahwa agama itu sama.
“Dan pada tahap lanjut mereka memasukan faham-faham zionismenya,” jelas Athian.
Adapun maklumat yang dikeluarkan oleh FUUI terdiri dari tiga point penyikapan terhadap organisasi sayap Yahudi yang berkedok kemanusiaan antara lain, FUUI mendesak pemerintah untuk mencabut Keppres RI No 69 tahun 2000 dan memberlakukan kembali Keppres No 264 Tahun 1962 yang pernah dikeluarkan oleh Presiden pertama RI Soekarno mengenai pelarangan mengikuti organisasi sayap Yahudi tersebut.
Sementara itu untuk yang terlanjur mengikuti dan tergabung dalam Rotary Club, Athian menghimbau untuk segera menanggalkan keanggotaanya dalam organisasi yang dinilai pihaknya sebagai organisasi sayap Yahudi.
Demo Lions dan Rotary club dibubarkan!
Senin kemarin (16/2/2009) sekitar 70 orang dari ikatan pemuda dan mahasiswa masjid (IMAJID), melakukan aksi menuntut Lions dan Rotary club dibubarkan.
Aksi dimulai dengan longmarch dari halaman Pusdai Jawa Barat menuju halaman gedung DPRD Provinsi Jabar dengan rute aksi melalui jalan Diponegoro dan jalan Sentot Ali Basya. Sepanjang longmarch peserta aksi meneriakkan : “Israel, hancurkan! Yahudi, kalahkan! Rotary, bubarkan!”
Peserta aksi tiba di halaman gedung DPRD Jawa Barat dan langsung menggelar aksi dengan membentangkan 3 buah spanduk; membagikan liflet pada pengguna jalan; dan orasi dari beberapa orang pimpinan IMAJID Jabar.
Ketua IMAJID Jabar – Bambang Ahmad Somantri mengatakan dalam orasinya :” Aksi ini untuk mengingatkan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, bahwa terdapat organisasi yang merupakan jaringan Zionis Israel, yaitu Rotary Club Internasional yang bermarkas di Amerika, yang jaringannya terdapat di Indonesia. Rotary club yang ada di Indonesia saja dalam setahun dapat menghimpun US$145.000 dari para anggotanya yang kebanyakan muslim, yang setengahnya dikirimkan ke Rotary Internasional (pusat), tentu saja, semua itu digunakan untuk kepentingan Zionis Internasional. Angka-angka itu dan pernyataan bahwa setengahnya dikirim ke Rotary Internasional, bukan kata saya, web resmi mereka sendiri yang bercerita. Kami mendukung penuh maklumat Forum Ulama’ Ummat Indonesia No 15/Shofar/1430 yang mendesak pemerintah untuk memberlakukan kembali Keppres RI No.264 Tahun 1962 mengenai pelarangan organisasi-organisasi yang menginduk pada Zionis Israel diantaranya Rotary Club.”
Dalam pernyataan sikapnya IMAJID Jawa Barat menyatakan :
- Mendukung sepenuhnya Maklumat Forum ‘Ulama Ummat Indonesia No.15/Shofar/1430 yang mendesak pemerintah untuk memberlakukan kembali Keppres RI No.264 Tahun 1962 mengenai pelarangan organisasi-organisasi yang menginduk pada Zionis Israel diantaranya Rotary Club.
- Mendukung sepenuhnya surat dari Komite Solidaritas Palestina No.01/II/Rotary-Lions/KSP/30/09 yang telah disampaikan kepada Presiden RI untuk menuntut peniadaan Sinagog Yahudi dengan semua simbolnya di jalan Kayon No.4 Surabaya, Jawa Timur.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam, para ‘Ulama dan Institusi Islam baik di Indonesia maupun di seluruh dunia untuk bersama-sama memperjuangkan pelarangan Rotary Club.
Aksi ini di kawal oleh puluhan polisi dari Polresta Bandung tengah. Setelah menyampaikan aspirasi nya kepada Komisi A DPRD Jawa Barat, pada pukul 11.45 siang peserta aksi membubarkan diri dan menuju kembali ke Pusdai Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar